Sebuah Reuni Sebuah Jembatan
Edisi: 26/29 / Tanggal : 2000-09-03 / Halaman : 130 / Rubrik : LN / Penulis : Bektiati, Bina , ,
AYAH..., masih ingatkah kepada saya, anakmu, Jae-hyok?" kata Lim Jaehyok dengan nada tergetar. Lalu, laki laki 66 tahun dengan setelan jas berwarna gelap yang membungkus tubuh kurus beserta kulit keriputnya itu jatuh berlutut, berkali-kali sujud di depan ayahnya, sembari meratap. Dari matanya yang kecil, tersirat cerita hidup yang tersumbat, tak terkatakan, selama setengah abad. Sementara itu, ayah Lim, yang berusia 90 tahun dan penderita alzheimer, hanya menatap dengan pandangan kosong dari kursi rodanya.
Pemandangan lain. Lee Dok-soon, yang harus duduk di kursi roda karena menderita kanker perut, tidak sanggup mengeluarkan sepatah kata pun. Perempuan Korea Utara tersebut hanya bisa menatap anak laki-lakinya, An Soon-hwan, 56 tahun, sembari memegang erat seikat bunga hadiah untuk anaknya itu. Setelah meneguk air, Lee baru bisa mengeluarkan kata-kata dengan terbata-bata, "Saya menggigil, menggigil."
Drama tersebut hanyalah sebagian kecil dari adegan emosional, penuh air mata dan histeria, dalam momen Inter-Korean Family Reunion. Selama empat hari, 15 hingga 18 Agustus lalu, Korea Utara dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…