Keberatan Nurcholish Madjid
Edisi: 25/29 / Tanggal : 2000-08-27 / Halaman : 06 / Rubrik : SRT / Penulis : MADJID, NURCHOLISH , ,
TERIMA KASIH atas pemuatan wawancara saya oleh TEMPO yang dimuat dalam edisi 14-20 Agustus 2000 dengan judul Lapar Dahulu, Pandai Kemudian. Tapi saya ingin mengajukan beberapa keberatan saya.
Judul itu tidak dari saya. Dan ungkapan "Lapar Dahulu, Pandai Kemudian" tidak membentuk pengertian yang logis. Yang saya maksudkan dalam wawancara itu, Korea Selatan dahulu dapat dicontoh dalam pembangunan bangsanya, yaitu menempatkan pendidikan pada prioritas tinggi daripada ekonomi. Kemudian, ekonomi, dalam hal ini produktivitas, akan menyusul dan berkembang berkat kemajuan warga negara yang berpendidikan. Logikanya, judulnya berbunyi "Pandai dahulu, Makmur Kemudian" atau lebih tepat lagi "Pendidikan Dahulu,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Koreksi LIPI
2007-10-28Dalam artikel ”bersiaga menunggu lin du”, tempo 1-7 oktober, tertera di peta ke terangan ”zona…
Klarifikasi Singapura
2007-10-28Menteri pertahanan juwono sudarsono dalam wawancara dengan tempo, edi si 1-7 oktober 2007, mengatakan bahwa…
Tanggapan Jiwasraya
2007-10-28Menanggapi surat bapak leo d. rus tyanto di tempo edisi 7 oktober dengan judul ”jiwasraya…