Wto Dan Agenda Pasca-seattle

Edisi: 40/28 / Tanggal : 1999-12-12 / Halaman : 60 / Rubrik : KL / Penulis : Pangestu, Mari , ,


Pertama, berkurangnya komitmen terhadap sistem multilateral, terutama oleh AS dan MEE. Bagi Indonesia, sistem perdagangan multilateral tetap paling menguntungkan. Sebagai negara ekonomi lemah, posisi tawar kita payah, khususnya dalam hubungan dagang bilateral. Sebaliknya, dalam sistem multilateral, kita ikut serta membentuk aturan main dan berlindung di baliknya-misalnya bila negara besar mencoba bersikap tidak "adil" terhadap kita.

Walaupun diperkirakan ada satu agenda negosiasi-karena built-in agenda sudah ditentukan sebelumnya untuk tiga tahun ke depan-hasil tersebut sangat mungkin tidak memuaskan bagi beberapa anggota utama. Jika dukungan domestik terhadap WTO bagi AS berkurang, misalnya karena AS tidak memperoleh penghapusan subsidi ekspor pertanian di negara-negara Eropa, mungkin ada upaya mengaitkan sanksi perdagangan dengan pelanggaran standar mengenai buruh. Akibatnya, kebijakan perdagangan AS bisa beralih ke bilateral atau jadi perjanjian plurilateral.

Strategi terakhir adalah memperluas kawasan perdagangan bebas yang ada. Pada intinya, kawasan perdagangan bebas merupakan contoh akses pasar yang diskriminatif dan diperbolehkan di bawah peraturan WTO. Negara-negara seperti Meksiko, misalnya,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…