Setapak Jalan, Segudang Perkara

Edisi: 41/32 / Tanggal : 2003-12-14 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Patria, Nezar, ,


PERNAH di suatu masa, di ujung kekuasaan Orde Baru, Siti Hardijanti "Tutut" Rukmana hadir dengan cahaya seorang putri mahkota. Anak sulung Soeharto ini melejit dengan aneka aksi sosial, memimpin bermacam organisasi dari Palang Merah Indonesia hingga perhimpunan radio swasta nasional. Kalangan pesantren mengenangnya sebagai penderma yang royal. Mungkin karena begitu murah hati, di depan kaum santri, Ketua Umum NU K.H. Abdurrahman Wahid menyebut Tutut sebagai pemimpin masa depan.

Tentu, semua kegiatan itu didukung sumber dana yang, kata orang Betawi, "tak ade matinye". Seperti lazimnya anggota Keluarga Cendana, jaringan bisnis Tutut amat luas, dari agrobisnis, telekomunikasi, televisi, bank, komputerisasi surat izin mengemudi, sampai jalan tol. Di bawah bendera kelompok Citra Lamtoro Gung (CLG), Tutut menguasai 90…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…