Kuli Di Balik Layar Dunia

Edisi: 41/32 / Tanggal : 2003-12-14 / Halaman : 70 / Rubrik : LAY / Penulis : Rusmitantri, Telni, ,


I Ketut Arthayasa mungkin nama yang sama sekali asing bagi pencinta film animasi dunia. Di bawah bayangan raksasa film animasi Hollywood dan Jepang, nama seniman Bali ini nyaris "enggak bunyi". Tapi jangan kaget: banyak film animasi yang digemari bocah di seluruh dunia pernah lahir dari tangannya. Sebut saja Pokemon dan Inuyasha dari Jepang. Atau Conan, Aladdin, dan A Little Mermaid produksi Hollywood. Atau Ramayana, yang sangat populer di India.

Hampir semua gambar yang menghidupkan film itu dihasilkan Ketut dan rekan-rekannya di sebuah bengkel kerja di Jalan Trijata 67, Denpasar, Bali. "Saya tidak tahu berapa karya yang sudah kami hasilkan," kata Ketut, merendah, kepada Alit Kertaraharja dari Tempo News Room. Kini, bersama beberapa rekannya, Ketut sedang menggerakkan perusahaan baru setelah perusahaan tempatnya dulu bekerja, PT Marsajuwita Indah Animation, tutup buku.

Tak berlebihan jika Ketut lupa jumlah film animasi yang pernah digambarnya. Hampir semuanya produk impor, memang. Tapi, para animator Indonesialah yang sebagian besar menggarapnya. Film animasi Jungle Book, misalnya, lebih dari 70 persen gambarnya digarap oleh animator Bali. Karena itu, Ketut…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…