Menu Tradisional, Suguhan Kontemporer

Edisi: 22/29 / Tanggal : 2000-08-06 / Halaman : 104 / Rubrik : HB / Penulis : Kleden, Hermien Y. , Fibri, Rommy ,

AYO maju ke medan laga kalau berani," teriak Joko Tingkir, yang berdiri di panggung. Tantangan ini dijawab dengan tawa terbahakbahak melecehkan oleh Pangeran Aryo Penangsang dari sebuah layar lebar di atas panggung. Situasi memanas pun terjadi selama beberapa menit. Kemudian, Aryo (diperankan Sujiwo Tejo) dan Joko Tingkir (dimainkan Unang) berikut balatentaranya saling merangsek dalam sebuah perang tanding, yang berakhir dengan kematian sang Pangeran.

Adegan ini bukan penggalan cerita Ketoprak Humor Santiaji, melainkan bagian dari pertunjukan multimedia Jokotingkir.com di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pekan lalu. Pentas yang berlangsung selama tiga malam itu tidak saja melibatkan sekitar 60-an pemain dari berbagai latar belakang kesenian, tapi juga seperangkat peralatan komputer canggih.

Komputer dan Joko Tingkir jelas datang dari latar zaman dan budaya berbeda. Tapi, di tangan sutradara Didi Petet, elemen-elemen sejarah dan teknologi informasi itu bisa dipadukan dalam kemasan multimedia yang memikat. Serombongan artis "campursari"-dari pemain teater, musisi, pelawak, perancang busana, hingga pembawa acara-mendukung cerita yang ditulis Fatah Ifandha, seorang alumni Teknik Industri Institut Teknologi Bandung ini. Ada sederet nama tenar di bidangnya masing-masing, seperti Harry Roesli, Butet, Robby Tumewu, Tamara Geraldine, Indra Safera, dan Ulfa Dwiyanti.

Hasilnya? Sebuah pentas selama tiga jam lebih yang memancing aplaus panjang berkali-kali dari sekitar 700-an penonton. Unsur multimedia yang dipamerkan kepada penonton berhasil memberi sentuhan kontemporer pada pertunjukan…

Keywords: -

---

Foto Terkait