Marilah Berutang Kepada Rakyat

Edisi: 22/29 / Tanggal : 2000-08-06 / Halaman : 114 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M. , Wiyana, Dwi , Cahyani, Dewi Rina


BOLEH jadi, inilah salah satu hikmah penting dari krisis: hidup jujur-dan normal. Berkat krisis, mitos yang telah menjadi mantra sakral puluhan tahun kini terjungkalkan: bahwa pengeluaran pemerintah tak harus "berimbang" dengan pendapatan, bahwa defisit anggaran bukan kutukan yang harus ditakuti.

Selama dua hari penuh, Selasa-Rabu lalu, pemerintah menggelar satu konferensi penting di Jakarta. Dihadiri sejumlah pejabat dan praktisi keuangan dari Korea, Singapura, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, dan Australia, konferensi ini mencoba menyaring pengalaman pelbagai penjuru dunia dalam penerbitan obligasi pemerintah alias government bond.

Ini merupakan langkah awal menggempur tabu defisit anggaran. Dengan menawarkan obligasi, pemerintah berutang kepada rakyat sendiri. "Kelak," kata seorang pejabat di Departemen Keuangan, "seluruh defisit anggaran pemerintah dibiayai pinjaman rakyat." Saat itu, kita bisa mengucapkan sayonara kepada para juragan utang luar negeri.

Menurut Fuad Rahmany, Ketua Debt Management Unit (DMU), lembaga yang mengelola beban utang pemerintah di Departemen Keuangan, jurus itu akan mulai dicoba akhir tahun ini atau paling lat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…