Terkenang Malari
Edisi: 48/35 / Tanggal : 2007-01-28 / Halaman : 29 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dhyatmika, Wahyu, ,
"SELAMAT tinggal, SBY,â kata Hariman Siregar dengan lantang sambil melambaikan tangan ke arah Istana Merdeka. Seruan itu menyulut sorak-sorai massa peserta aksi Pawai Rakyat Cabut Mandat. Mereka berkumpul di seberang Istana di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin pekan lalu. Terik matahari menembus ubun-ubun tapi massa tetap giat melambaikan bendera, spanduk, dan poster seraya berpekik: âHidup rakyat!â
Di atas sebuah truk berpengeras suara, duduklah Hariman. Wajahnya bungah. Aktivis kawakan itu duduk berimpitan dengan sederet tokoh. Penyair W.S. Rendra, aktivis Julius Usman, Eggy Sudjana, dan Moeslim Abdurrahman, sampai Ketua Partai Rakyat Demokratik, Dita Indah Sari.
Setelah yel-yel mereda, Hariman berkata pendek, âAyo, kita jalan.â…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…