Senyum Rahmat, Tangisan Seno

Edisi: 48/35 / Tanggal : 2007-01-28 / Halaman : 60 / Rubrik : INVT / Penulis : Wijanarko, Tulus, Junaedy, Cahyo , Parera, Philipus


TAKLIMAT itu berlangsung kilat, tak lebih dari setengah jam. Tetapi penjelasan ringkas dari Wandi Sofian, bos Ibist, itu mampu membalikkan hidup Rahmat—sebut saja begitu. Pegawai sipil instansi pemerintah di Bandung ini awalnya hanya menggantungkan hidupnya pada gaji bulanan. Setelah ikut menjadi ”pencari nasabah” untuk Ibist, dia bisa hidup lebih baik. ”Pendapatan sampingan saya lebih besar dari gaji,” kata dia.

Rahmat bertemu Wandi pertama kali pada pertengahan 2002. ”Saat itu saya baru (mendaftar) jadi nasabah,” kata lelaki 37 tahun ini. Tak di-nyana, Wandi menyambangi Rahmat yang tengah berdiri di depan kasir. Dengan kelihaian lisannya, Wandi berbusa menjelaskan bisnis Ibist. Sampai kini, ada satu kalimat yang tak pernah dilupakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.