Jejak Dana Tanpa Neraca Bulog
Edisi: 21/29 / Tanggal : 2000-07-30 / Halaman : 47 / Rubrik : INVT / Penulis : Bramantyo, Ardi , Suryalibrata, Rian , Fibri, Rommy
Sejak 10 Juli lalu, semua dana nonbujeter-baik di departemen maupun di lembaga pemerintah non-departemen-harus dimasukkan dalam neraca anggar-an. Bagi Badan Urusan Logistik (Bulog), instruksi presi-den ini secara tak langsung seolah meruntuhkan ruang-ruang rahasia yang melingkungi sebuah timbunan dana raksasa sepanjang hampir dua dawasarsa. Untuk pertama kalinya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kini dapat menjangkau dana nonbujeter Bulog. Banyak pertanyaan perihal dana ini yang belum jua terjawab hingga sekarang. Upaya meminta pertanggungjawaban dari mereka yang diduga bermain dalam penyelewengan triliunan rupiah dana non-neraca memang upaya yang pelik, berliku-liku, dan penuh kesulitan-sebuah suasana yang juga dihadapi TEMPO tatkala menurun-kan laporan investigasi ini.
RUANG kerja Komisi III DPR di lantai satu Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, punya kesibukan baru sejak awal pekan lalu. Beberapa anggota Tim Penelusuran Dana Non-Bujeter Bulog di komisi itu, tiba-tiba, harus membaca sejumlah surat dokter, di luar kesibukan rutin mereka. Kegiatan ini tak ada hubungannya dengan pelajaran atau kursus ilmu kesehatan. Surat-surat itu adalah pemberitahuan resmi beberapa mantan Kepala Bulog yang dijadwalkan untuk didengar keterangannya oleh Komisi III sejak 17 Juli. Beddu Amang, yang seharusnya nongol di DPR Kamis malam pekan lalu, misalnya, di saat-saat terakhir hanya digantikan selembar surat sakit dari dokter.
Apa yang menyebabkan para mantan Kabulog serempak sakit? Apakah ini cuma akal-akalan untuk menghindari kewajiban menghadapi para anggota dewan? Entahlah. Yang jelas, Dewi Fortuna tampaknya tengah menjauhi bekas penguasa salah satu lembaga yang-pernah-paling kaya di negeri ini. Dari figur yang begitu kaya, berkuasa, dan tak tersentuh di masa Orde Baru, seorang Bustanil Arifin atau Beddu Amang, misalnya, kini harus menjawab cecaran pertanyaan anggota dewan ataupun media massa-tentang semua sepak terjang mereka dalam mengelola dana Bulog, lumbung emas yang begitu mudah mengundang penjarah.
Para mantan pejabat Bulog kini memang tak bisa hidup tenang karena diuber-uber DPR. Mereka dipanggil berkaitan dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.