Berdagang Dengan Israel, Kenapa Tidak?
Edisi: 38/28 / Tanggal : 1999-11-28 / Halaman : 16 / Rubrik : MON / Penulis : Taufiqurohman, M. , Kuswardono, Arif A. , Cahyani, Dewi Rina
BERHUBUNGAN dagang dengan Israel itu ibarat melempar jatuh dua burung dengan satu batu. Bagi Indonesia, sasaran sesungguhnya adalah Amerika Serikat, yang diyakini dikuasai lobi Israel. Karena itu, jika ingin menarik pemodal dari negara digdaya itu, Israel harus didekati. Hal itu pernah diutarakan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab, akhir Oktober lalu, setelah presiden mengungkapkan niat pemerintah untuk membuka hubungan dagang dengan Israel.
Tentu saja itu pendapat pemerintah. Pendapat publik lain lagi. Sejak niat itu dilansir media massa, riak-riak protes mulai bermunculan. Demonstrasi menentang rencana pembukaan hubungan dagang itu tidak hanya muncul di depan Istana Merdeka dan Departemen Luar Negeri di Pejambon, Jakarta. Di beberapa daerah seperti Bandung, Semarang, dan Makassar, terjadi demo serupa. Para kiai Langitan pun mengingatkan presiden Gus Dur agar tidak terburu-buru membuka hubungan dagang dengan negara Zionis.
Apakah berdagang dengan musuh Palestina itu memang diharamkan seluruh warga negara republik yang mayoritas beragama Islam ini? Tidak juga. Paling tidak menurut sebagian besar warga Jakarta.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Habibie Tak Layak Dicalonkan
1999-03-15Publik melihat kasus rekaman telepon habibie-ghalib sebagai skandal politik. mereka menuntut pertanggungjawaban habibie dan menolak…
REFERENDUM UNTUK TIMOR LESTE
1999-02-15Mayoritas responden keberatan melepas tim-tim. referendum sebagai jalan keluar. keberhasilan indoktrinisasi orde baru?
Antara Perkosaan dan Pelecehan Seksual
1998-10-03Sebagian besar responden percaya perkosaan massal terjadi pada bulan mei lalu di jakarta. menunrt mereka…