Awas Pelumas Palsu!

Edisi: 26/21 / Tanggal : 1991-08-24 / Halaman : I / Rubrik : PWR / Penulis :


Setelah melalui kurun waktu berpuluh tahun, aksi daur ulang pelumas bekas
semakin merebak ke setiap pelosok Nusantara. Dan sesuai dengan harganya yang
sangat murah, pelumas hasil sulingan konvenisonal ini juga bermutu super
rendah. Itulah sebabnya, agar tak sampai merembet ke sektor industri, aparat
pemerintah diminta bertindak ekstra keras dalam menghadapi penyuling-penyuling
gelap ini.

; OLI palsu, yang belakangan ini muncul sebagai berita-berita kecil di surat
kabar, kini sudah menjadi masalah nasional. Indikasi ini terlihat ketika
sebuah surat kaleng melayang ke Tromol Pos 5000. Surat yang ditujukan kepada
Menko Polkam itu, dengan gamblang menguraikan tentang adanya pemalsuan pelumas
yang dilakukan oleh seorang pengusaha di Desa Geluran, Kecamatan Taman,
Kabupaten Sidoarjo. Hebatnya usaha terlarang yang sudah berlangsung selama 10
tahun itu, sekalipun belum pernah tersentuh oleh aparat penegak hukum.
Sehingga, demikian surat itu berbunyi, pengusaha gelap tersebut hingga kini
diperkirakan sudah meraih omset Rp 180 milyar. Atau rata-rata sekitar Rp 10,8
milyar per tahun.

; Untungnya? Jangan tanya. Menurut sebuah sumber, bisnis pelumas palsu ini bisa
mendatangkan laba berlipat. Ya, bagaimana tidak begitu kalau modalnya hanya
berupa oli-oli bekas yang diendapkan.

; Coba saja hitung. Pelumas bekas -- yang biasanya dikumpulkan dari
bengkel-bengkel mobil -- lazimnya dibeli hanya dengan harga Rp 200 per liter,
alias Rp 40 ribu per drum. Setelah melalui proses pengendapan yang sederhana,
ditambah dengan beberapa zat pewarna yang sekaligus bisa menghilangkan bau,
maka biaya produksinya hanya bertambah sekitar 50%. Sehingga, total biaya
untuk menyulap satu drum pelumas bekas menjadi oli aspal (asli tapi palsu)
hanya membutuhkan modal Rp 60 ribu, atau Rp 300 per liter.

; Di pasar, oli-oli yang dihasilkan oleh proses daur ulang yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan itu dijual dengan harga berlipat. Contoh, ada pelumas
dengan merek N-150 yang dijual setara Mesran-40 (yang diproduksi oleh
Pertamina) dengan harga Rp 190 ribu per drum. Padahal Mesran-40 yang
benar-benar dibuat oleh BUMN itu dipasarkan dengan harga Rp 400 ribu per drum.
Tapi, kendati demikian, toh si pemalsu sudah bisa meraih keuntungan 216%.

; Tidak hanya Mesran-40. Pelumas palsu juga dijual dengan menggunakan
merek-merek lainnya, seperti Pelumas P 5 yang dijual sebagai Meditran S40
dengan harga Rp 300 ribu per drum. Sementara Meditran 40 yang tulen harganya
Rp 404 ribu. Dan yang tidak dilewatkan oleh para pemalsu adalah merek-merek
pelumas impor.

; Itulah sebabnya, wajar kalau aksi mengolah oli bekas menjadi oli terkenal pun
tambah hari makin menjadi. Buktinya, simak saja berita-berita yang dilansir
berbagai media belakangan ini. Di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta saja,
hingga kini -- yang sudah terdeteksi, dan sebagian telah terjaring oleh aparat
hukum -- ada 11 perusahaan yang mengolah pelumas palsu.

; Di Jakarta, misalnya, pengolahan oli bekas dengan mudah bisa ditemukan di
jalan Warung Gantung Kalideres (perbatasan Jakarta-Tangerang), dan di Kali
Malang (perbatasan Jakarta-Bekasi). Dikatakan "mudah ditemukan" karena para
produsen oli aspal itu tampak tak menutupi kegiatannya dengan rapat. Entah
sengaja, entah tidak.

; Seperti yang terlihat di Warung Gantung. Mereka (pemalsu, maksudnya)
menggunakan tanah seluas 1,5 hektar. Di lahan tersebut, ada puluhan buruh yang
mengerjakan puluhan (bahkan ratusan) drum oli bekas. Lantas, kenapa mereka
bisa tenang bekerja tanpa terusik oleh aparat keamanan? Jawabnya, ternyata,
mudah saja. Sebab kegiatan mereka juga dilindungi oleh oknum-oknum aparat
keamanan.

; Pengolahan oli bekas, juga ditemukan wartawan Kompas di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12

Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…

Y
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26

Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…

B
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29

Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…