Politik Iming-iming, Mana Tahan
Edisi: 19/29 / Tanggal : 2000-07-16 / Halaman : 65 / Rubrik : SUP / Penulis : Mathari, Reffah , Sukmana, Oman , Riyanto, Agus S.
MASUK dulu, urusan kemudian. Itulah yang terkesan dari cara-cara bank menghimpun dana atau menarik nasabah penyimpan uang. Bank seolah tak peduli bahwa belum membaiknya ekonomi kita menyebabkan sedikit orang berani berusaha dengan modal kredit bank. Akibatnya, karena simpanan menggunung hasil dari iming-iming menabung bisa mendapatkan hadiah, bank selalu terancam negative spread.
Tapi, memang, dana harus dihimpun daripada likuiditas terganggu. Maka, lihat, di halaman-halaman koran dan majalah, di papan reklame, atau di televisi, berbagai iklan produk bank dengan iming-iming hadiah total miliaran rupiah terasa mengepung masyarakat. Beberapa bank malah memesan block time di TV swasta untuk siaran khusus yang mengiklankan produk-produknya. Bukan hanya iklan deposito atau giro, tapi juga iklan tabungan, yang dulu dilirik sebelah mata oleh bank.
Padahal, dulu, gebyar-gebyar tabungan berhadiah yang dipelopori si Raja Tabungan BCA dengan Tahapan-nya, pada 1989, banyak dikecam kalangan perbankan. Cara itu, kata yang tak setuju, tidak mendidik masyarakat. Wah, lalu apa yang hendak dikatakan untuk gebyar hadiah untuk tabungan yang dilansir oleh Bank BNI, Lippo, BII, Bank Duta, dan Bukopin? Soalnya, dana yang diraih BCA dalam waktu tiga tahun sejak pertama kali mengampanyekan Tahapan Berhadiah memang menggiurkan: hampir Rp 16 triliun masuk.
Sebuah BMW, Setidaknya Handphone
Dan kampanye itu memang agresif. Pasar, sekolah, pertokoan, dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…