Meulaboh Membara, Referendum Ditunggu

Edisi: 36/28 / Tanggal : 1999-11-14 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis : Zulkifli, Arif , Soedjiartono, Bambang ,


DARAH belum berhenti mengalir di Aceh. Selasa pekan lalu, dalam udara Kota Meulabouh di Aceh Barat yang terang, darah kembali tergenang. Tembakan peluru tajam aparat yang melukai 28 orang di Meulaboh adalah puncak dari demo besar yang melanda beberapa kota besar Aceh. Demo itu menuntut dilaksanakannya referendum di Serambi Mekah itu.

Aksi dimulai sekilar pukul 9.00 WIB. Massa mulai memadati jalan raya dengan menggunakan truk, labi-labi (mikrolet), mobil pribadi, minibus, dan kendaraan roda dua. Sekitar 20 ribu massa menyemut memenuhi jalan raya. Hampir seluruh kecamatan di kota yang berjarak 248 kilometer sebelah barat Banda Aceh itu ikut serta. Penduduk dari Kecamatan Kawai XVI, Woyla, Kuala, Lhok Kruet, Teunom, Seunagan Raya, Sama Tiga, Peureumeu, Tutut, Sungkat Mas, bahkan Calang, yang terletak 110 kilomeler sebelah timur Meulaboh, tidak mau ketinggalan.

"Allahu akbar: Allahu akbar:" Suara takbir menggema. Massa menyemut di Jalan Gajah Mada dan Jalan Teuku Umar. Pukul 10.30 WIB, mereka berhenti di depan Gedung DPRD. Massa memaksa masuk Gedung DPRD,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?