Sebelas Draf Menuju Kabinet Superkompromi

Edisi: 35/28 / Tanggal : 1999-11-07 / Halaman : 18 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Zulkifli, Arif , Budiyarso, Edy , Tandjung, Leanika


BANYAK julukan diberikan orang untuk Kabinet Persatuan Nasional yang Selasa pekan lalu diumumkan Presiden Abdurrahman Wahid. Ada yang menyebutnya Kabinet Toshiba karena, seperti produk elektronik, menteri-menteri yang dipasang dalam kabinet itu digaransi kualitas dan integritasnya oleh Gus Dur, Megawati, Amien Rais, Akbar Tandjung, dan Jenderal Wiranto.

Ada pula yang menyebutnya Kabinet Pelangi. Soalnya, kabinet ini menyimpan banyak tokoh dari berbagai partai dan kekuatan politik sehingga "warna" politiknya bermacam-macam. Lalu, yang lain menyebutnya Kabinet Superkompromi karena sangat menggambarkan kompromi politik Gus Dur dengan banyak partai politik.

Bahwa kabinet berisi 35 menteri ini bak gado-gado, semua orang sudah mafhum. Di dalamnya ada "kawan-kawan" Amien Rais seperti Bambang Sudibyo, Yahya Muhaimin, atau Al Hilal Hamdi. Juga ada orang-orang dekat Gus Dur seperti Alwi Shihab atau K.H. Tholhah Hasan. Tidak ketinggalan masuknya personel barisan Banteng Perjuangan, misalnya Kwik Kian Gie dan Laksamana Sukardi. Dari rimbun Beringin datang Mahadi Sinambela atau Bomer Pasaribu. Sedangkan dari kubu Cilangkap hadir Susilo Bambang Yudhoyono atau Agum Gumelar.

Gus Dur memang berusaha mengakomodasi semua kepentingan. Itu kelihatan sejak pertemuan pertama di Wisma Negara, dua hari setelah Gus Dur dilantik. Dalam pertemuan yang dihadiri Amien Rais, Alwi Shihab, Nur Mahmudi Ismail, dan Al Hilal, "Kiai Wisma Negara" itu menegaskan bahwa ia menginginkan kabinet yang singset: 19 menteri dan 6 menteri negara. Jadi, total dibutuhkan 25 menteri. Formasi sintal ini merupakan rekomendasi Tim Lima NU yang terdiri atas K.H. Mustafa Bisri, K.H. Imron Hamzah, Ahmad Bagdja, Said Agil Siraj, Tholhah Hasan, dan Arifin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…