Memilih-milih Calon Golkar
Edisi: 29/21 / Tanggal : 1991-09-14 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis : Hadad, Toriq
Sejumlah nama dicoret dalam daftar hasil revisi setelah Pimpinan Golkar
menghadap Pak Harto akhir bulan lalu. Golkar nampaknya akan mengajukan daftar
calonnya yang terbaik.
; ADA dua berita penting pekan lalu. Yang pertama, alhamdulillah, hari "H"
Pemilihan Umum sudah ditetapkan: Selasa, 9 Juni 1992. Pesta demokrasi kelima
di masa Orde Baru itu bagai mengiringi hari lahir Kepala Negara. Pak Harto
sehari sebelum Pemilu nanti akan genap berusia 71 tahun.
; Berita kedua, penyerahan daftar calon wakil rakyat untuk DPR/MPR dari tiga
organisasi peserta pemilu (OPP) ke Lembaga Pemilihan Umum (LPU) ditunda.
Sedianya, nama-nama wakil rakyat itu dijadwalkan harus masuk pada Senin pekan
ini, namun ditunda sampai 16 September mendatang.
; LPU, yang sudah mengirim surat undangan ke berbagai pihak Kamis pekan lalu,
kemudian meralatnya. Menteri Rudini Jumat pekan lalu, setelah bertemu Ketua
Golkar Wahono, Ketua PDI Soerjadi, dan Ketua PPP Ismail Hasan Metareum,
memberikan keterangan kepada pers. "Saya menyarankan, buat apa ngoyo-ngoyo
(memaksa diri -- Red.). Pada tanggal 9 September kan (daftar calon) belum
lengkap, lebih baik mundur tapi lengkap," kata Rudini.
; Sebelumnya, ada konsensus dari tiga kontestan untuk menyerahkan daftar calon
"seadanya" untuk menepati jadwal saja, dan kemudian diperbaiki lagi -- suatu
hal yang tak menyalahi ketentuan dan jadwal Pemilu. Yah, anggap saja ini
seperti undangan perhelatan yang sedikit terlambat. Toh pesta besar tetap akan
berlangsung 9 Juni tahun depan.
; Penundaan seperti ini pernah terjadi menjelang Pemilu 1982. "Jadwal digeser
sekitar seminggu juga. Waktu itu diputuskan Menteri Dalam Negeri
Amirmachmud," kata P. Gunardo, Wakil Sekretaris Umum LPU. Yang belum siap
menyerahkan daftar calon ketika itu adalah Partai Persatuan Pembangunan.
Apakah kali ini juga gara-gara PPP? Sekjen pengurus pusat Partai Bintang,
Mathori Abduljalil, menolak tuduhan tersebut. "PPP itu seperti wartawan,
punya deadline. Jadi, tanggal 8 September malam yang lalu kami sudah siap
bergadang menyusun daftar calon," kata Mathori. Partai Banteng yang sedang
gonjang-ganjing menghadapi DPP Peralihan PDI -- kelompok yang menentang
kepemimpinan Soerjadi -- ternyata juga siap menyerahkan map daftar calon Senin
lalu. "Kita siap, kok. Usulan penundaan ini bukan dari PDI," kata Ketua PDI
Soerjadi pada TEMPO. Tapi tak bisa dibilang bahwa di PPP dan PDI tak ada
masalah dalam menentukan nama-nama calon rakyat ini (lihat Kali ini tak Cekcok
Lagi).
; Bagaimana dengan Golkar? Sekjen Rachmat Witoelar juga menyatakan, "Golkar
tak pernah mengajukan pengunduran itu." Namun, berbagai persyaratan formal
yang diminta LPU, misalnya surat keterangan tidak tersangkut (SKTT) --
dikeluarkan Polri lewat litsus, alias "penelitian khusus" (lihat halaman 29)
-- memang masih belum dipenuhi Golkar. Sabtu pekan lalu, litsus pada calon
Golkar baru mulai dilaksanakan. Sementara itu, PDI dan PPP sudah
merampungkannya pekan lalu. Seperti diketahui, SKTT adalah syarat mutlak untuk
menjadi anggota parlemen.
; Namun, keterlambatan Golkar bukan hanya masalah SKTT atau urusan administrasi
lainnya. Ada soal yang lebih besar dan luas. Konon, daftar calon yang sudah
disusun Golkar banyak disorot oleh para menteri.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?