Gus Dur Presiden, Publik Adem Ayem
Edisi: 35/28 / Tanggal : 1999-10-31 / Halaman : 12 / Rubrik : MON / Penulis : Wicaksono, ,
DRAMA itu bernama Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat. Inilah sidang paling demokratis dan menjadi salah satu acara resmi paling ditunggu orang selama ini. Setiap hari publik antusias, ingin tahu apa yang terjadi di balik dinding-dinding Gedung MPR Senayan. Maklum saja, pada masa Orde Baru, sidang umum telah kehilangan dinamika dan unsur kejutan-sesuatu yang membuat hidup lebih berwarna. Hasil sidang pun dulu sudah bisa diduga. Unsur-unsur tontonan seperti konflik, ketegangan, juga klimaks, nyaris tiada sama sekali. Acara lima tahunan sekali itu terjebak jadi pertunjukan yang menjemukan.
Di sidang umum kali ini, situasi berubah 180 derajat. Ketegangan dimulai pada menit-menit ketika pemilihan ketua MPR berlangsung, kemudian voting ketua DPR, dan klimaksnya acara pemungutan suara presiden dan wakilnya. Selain karena sebagai tontonan memang membuat jantung berdegup lebih cepat, voting untuk memilih presiden dalam suasana sangat demokratis baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah Indonesia merdeka 54 tahun silam. Sebelum ini-selama tujuh kali…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Habibie Tak Layak Dicalonkan
1999-03-15Publik melihat kasus rekaman telepon habibie-ghalib sebagai skandal politik. mereka menuntut pertanggungjawaban habibie dan menolak…
REFERENDUM UNTUK TIMOR LESTE
1999-02-15Mayoritas responden keberatan melepas tim-tim. referendum sebagai jalan keluar. keberhasilan indoktrinisasi orde baru?
Antara Perkosaan dan Pelecehan Seksual
1998-10-03Sebagian besar responden percaya perkosaan massal terjadi pada bulan mei lalu di jakarta. menunrt mereka…