Sebuah 'agama' Dari Jalan Mahoni

Edisi: 17/29 / Tanggal : 2000-07-02 / Halaman : 115 / Rubrik : AG / Penulis : Nugroho, Kelik M. , ,


MARKAS Majelis Taklim Salamullah di Jalan Mahoni, Jakarta, adalah rumah yang megah bertingkat, bersih dan tenang. Ruang dalam tampak artistik dengan beberapa lampion berhiaskan bunga kering menggelantung di langit-langit. Di dinding tembok putih tergantung sebuah lukisan kaligrafi. Di rumah itu, Sabtu siang dua pekan lalu, tampak bekas-bekas kesibukan yang tak biasa. Berkas-berkas selebaran berserakan di setiap jengkal lantai marmer. Sejumlah laki-laki dan perempuan dewasa berbusana serba putih yang menutup aurat tampak sedang memasukkan selebaran-selebaran ke dalam amplop. "Kami akan mengirimkan amplop-amplop itu ke lembaga-lembaga agama seluruh Indonesia," kata seorang pria setengah baya.

Kesibukan itu tak terelakkan sejak Lia Aminuddin, sang pemimpin majelis taklim, mendeklarasikan agama baru yang disebut Salamullah, Jumat dua pekan lalu. Acara yang berlangsung di markas Mahoni itu bersifat intern, sederhana, dan dihadiri puluhan anggota majelis taklim tersebut dan sejumlah penganut Kristen. Pers? "Kami tidak mengundang mereka," kata Dunuk Luxfiati, anggota majelis taklim. Sebagai gantinya, mereka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…