Politik Barter Presiden
Edisi: 16/29 / Tanggal : 2000-06-25 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
MANA yang lebih penting: menghukum Soeharto atau mendapatkan kembali (sebagian) harta yang telah dijarahnya dari Republik? Bagi Presiden Abdurrahman Wahid, jawabnya sudah jelas. Bila bekas orang kuat Orde Baru itu bersedia menyatakan tobat-dan membuktikan rasa penyesalannya itu dengan mengembalikan harta yang masih dikuasainya kepada negara-pintu maaf akan terbuka. Sebagai kepala negara, Gus Dur telah menyatakan akan menggunakan hak prerogatifnya untuk memberikan pengampunan. Sebab, kata kiai dari Ciganjur itu, ia ingin membebaskan bangsa Indonesia dari sandera dendam.
Keinginan yang luhur tapi perlu ditanggapi dengan kritis. Soalnya, upaya pembebasan orang ramai dari jerat vendeta tak dapat dilakukan hanya dengan pengampunan. Lihatlah upaya Nabi Muhammad ketika mencerahkan umatnya dari kabut Jahilliyah. Belenggu dendam diputus tidak semata dengan rasa kasih dan semangat memaafkan, melainkan juga penegakan keadilan melalui mekanisme hukum.
Dengan berisiko bernuansa klise, tak ada salahnya mengingat kembali fungsi utama hukum sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.