Slamet Rahardjo Djarot: Membuka Telegram, Membuka Ketakutan

Edisi: 16/29 / Tanggal : 2000-06-25 / Halaman : 107 / Rubrik : LAY / Penulis : Bektiati, Bina , ,


IA adalah saksi mata kejayaan perfilman Indonesia. Ia pernah dinobatkan sebagai aktor terbaik dan juga sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia. Tetapi dia juga adalah saksi kehancuran perfilman ini, terutama ketika film anak-anak karyanya berjudul Langitku Rumahku hanya diputar satu hari di bioskop dan langsung diturunkan. Peristiwa itu menyebabkan ia keluar-masuk pengadilan untuk menuntut kesewenangan itu.

Kini, Slamet Rahardjo Djarot mengaku sudah berkawan dengan orang-orang yang dulu dituntutnya. "Zaman sudah berubah, kini kita berharap sudah bisa mulai saling percaya," tuturnya di sebuah diskusi film di kantor TEMPO bersama kru film Telegram. Slamet mengaku butuh keberanian untuk menuntaskan film yang dibuat berdasarkan novel Putu Wijaya itu. Bukan hanya biaya pembuatannya yang mahal, proses pencarian dananya yang berliku, dan pembuatannya yang lama, tapi juga pertaruhannya yang besar. Film Telegram harus bisa jadi bukti bahwa film Indonesia layak meramaikan pertarungan film bermutu internasional. "Apalagi, film-film Asia memang sedang marak, membuat Festival Cannes semakin berarti," kata Slamet.

Ia lahir di Serang, 51 tahun silam, sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara pasangan Djarot Djojoprawiro dan Ennie Tanudiredja. Berbeda dengan Eros Djarot, sang adik, yang mendapat pendidikan sinematografi di Prancis-yang pernah menggebrak dunia sinema melalui satu-satunya film karyanya berjudul Tjut Nyak Dhien-Slamet adalah hasil pendidikan lokal. Dia "lulusan" komunitas Teguh Karya yang menelurkan banyak bintang.

Ia melalui berbagai pementasan drama yang disutradarai Teguh, di antaranya Pernikahan Darah, Kopral Woyzek, dan Perhiasan Gelas. Selanjutnya, ia hampir selalu memegang peran penting dalam film-film karya Teguh, seperti Ranjang Pengantin, Perkawinan dalam Semusim, Badai Pasti Berlalu, Di Balik Kelambu, hingga November 1828.

Perpindahan Slamet dari depan kamera…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…