Skenario Timor Timur Di Papua
Edisi: 15/29 / Tanggal : 2000-06-18 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Gaban, Farid , Kuswardono, Arif , Manggut, Wenseslaus
DARI hari ke hari, Supriyanto kian waswas. "Seumur-umur saya tinggal di Irian, baru kali ini saya merasa takut," kata pria asal Klaten, Jawa Tengah, yang hijrah ke pulau itu pada 1985 ini. Jika matahari tenggelam, dia segera memerintahkan anak-anaknya masuk rumah. Pemilik warung makan di Jayapura itu (atau Port Numbay, nama baru yang diberikan oleh kalangan prokemerdekaan) kian mencemaskan situasi kota. "Di mana-mana ada satgas Papua Merdeka. Kita jadi takut, jangan-jangan Irian akan seperti Timor Timur," katanya.
Supriyanto layak waswas. Menyusul Kongres Rakyat Papua yang memutuskan kemerdekaan wilayah itu dua pekan silam, posisi milisi sipil satgas Papua memang kian berkibar.
Transmigran lain, seorang sopir taksi, punya pengalaman buruk. Tengah malam pekan lalu, saat mengantarkan bibinya yang sekarat ke rumah sakit, taksinya dicegat sekawanan pemuda anggota satgas. Para pemuda memaksanya mengantarkan mereka pulang. Mereka tidak bisa menerima alasan bahwa sang bibi sakit parah. Sopir itu menyerah, setelah menitipkan bibinya ke rumah tetangga.
Michael Theys Eluy, Komandan Besar Satgas Papua Merdeka, mengaku sering menerima keluhan serupa dari teman-temannya asal Jawa. Tapi dia membantah pemaksaan dan penekanan itu dilakukan anak buahnya. "Sekarang ini banyak sekali orang yang mengaku diri anggota satgas," katanya kepada TEMPO. "Mereka memeras para pemilik warung, toko, dan usaha pendatang."
Michael, atau akrab dipanggil Boy Eluy, menuduh kelompok lain sengaja memperburuk citra organisasinya. Siapa mereka? "Satgas Merah Putih," katanya. Boy percaya bahwa satgas lain itu, yang berisikan milisi sipil prointegrasi, dibentuk oleh pemerintah dan didukung militer Indonesia. Markas Besar TNI di Jakarta membantah tuduhan mendukung kelompok itu.
Kepala Staf Teritorial TNI, Letjen Agus Widjojo, bahkan santai saja menanggapi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?