Derita Panjang Setelah Gempa
Edisi: 15/29 / Tanggal : 2000-06-18 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : P., Johan Budi S., Cahyani, Dewi R. ,
MENJELANG tengah malam itu, Nyonya Sutiyem baru saja menjejalkan puting susunya ke mulut bayinya, Prayitno. Desa Siabun tempat tinggalnya, di Kecamatan Sukaraja, Bengkulu, tenggelam dalam ketenangan. Sundino, suaminya, tengah asyik menonton televisi.
Namun, tiba-tiba kegemparan terjadi. Bumi berguncang. Teriakan minta tolong besahutan di seantero desa. Sutiyem Cuma bisa menelungkup, mendekap bayinya, melindunginya dari empasan tripleks, kayu, dan dinding batu.
"Menjelang subuh baru kami bisa mengeluarkan mereka berdua dari reruntuhan," kata Sundino. "Mereka selamat." Sutiyem dan bayinya kini bergabung bersama ribuan korban yang selamat dalam kamp penampungan.
Namun, derita mereka belum berakhir, setelah Bengkulu poranda oleh dua gempa berkekuatan besar-7,3 dan 6,3 pada skala Richter-pekan silam. "Gempa susulan diperkirakan masih akan terjadi terjadi selama 15 hari ke depan," kata Soeharjono, Koordinator Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi dan Geofisika.
Hingga akhir pekan silam, Satuan Koordinasi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?