Bumerang Untuk Pasukan Kanguru

Edisi: 32/28 / Tanggal : 1999-10-17 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Bektiati, Bina , ,


AMBISI Australia mulai diuji. Sebulan setelah tentaranya memimpin Pasukan Internasional untuk Timor Timur (Interfet), berondongan "serangan" datang bertubi-tubi. Di Jakarta, Gedung Kedutaan Besar Australia, di Jalan Rasuna Said, tak pernah sepi dari demonstrasi massa. Bahkan, di gelap malam, ada yang nekat meletuskan beberapa tembakan ke gedung di kawasan mentereng itu. Hingga kini, polisi belum bisa memastikan pelakunya.

Sikap "benci Australia" itu muncul karena tentara Negeri Kanguru yang beroperasi di Timor Timur dinilai berlebihan. Rakyat tak bersenjata masih dipaksa tiarap dengan acungan laras panjang, sebelum kedua tangannya diikat. Terpetik pula kabar dari seorang tokoh prointegrasi yang mengaku menyaksikan tentara negeri sebelah itu merobek bendera Republik. Dua orang pengungsi juga mengadu kena serempet pelor.

Masyarakat internasional juga mulai protes, meski konteksnya berbeda. Mereka mengkritik-seperti ditulis beberapa media asing-Interfet terlalu lamban dalam menjalankan misinya. Para pengungsi yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?