Gempa, Pasar Loak, Dan Sepeda

Edisi: 50/35 / Tanggal : 2007-02-11 / Halaman : 68 / Rubrik : SR / Penulis : Idayanie, L.N., ,


WAJAHNYA sangat Jawa. Sebuah layar kaca menayangkan wajah itu. Tepat di atasnya, sebuah bangunan bambu empat persegi menaungi. Tingginya sekitar dua meter. Lantas terbitlah gemuruh: gedobrak! Bambu itu meliuk, doyong. Ekspresi perempuan di kolong bangunan itu pun spontan berubah. Wajahnya pasi, dua tangannya melindungi kepala.

Sara Nuytemans, 37 tahun, perupa dari Belanda, menyuguhkan instalasi itu, karya yang merespons peristiwa yang belum setahun terjadi di Yogya: gempa.

Selama tiga bulan Sara tinggal di Studio Cemeti Yogyakarta bersama beberapa seniman Indonesia untuk menyerap lingkungan baru, menangkap denyut masyarakat Yogyakarta, sebelum akhirnya menumpahkannya ke dalam karya. Selama tiga bulan itu ia merasakan langsung gerakan-gerakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…