Dua Cinderella Dari 'ghetto'
Edisi: 29/28 / Tanggal : 1999-09-26 / Halaman : 89 / Rubrik : OR / Penulis : Pareanom, Yusi A. , ,
RICHARD Williams kini bisa tertawa lebar sekaligus menertawai para pengoloknya. Pada awal turnamen tenis Amerika Terbuka tahun ini dia dianggap terlalu jumawa dengan sesumbar bahwa dua putrinya-Venus (19 tahun) dan Serena (18 tahun)-bakal bertemu di final. Harapan itu memang kandas setelah Venus ditundukkan Martina Hingis di semifinal. Namun, Serena, sang adik, berhasil membayar kontan dengan menundukkan Hingis di final. Kebahagiaan keluarga Williams makin lengkap setelah Venus dan Serena juga berhasil memboyong gelar ganda putri.
Sukses dua bersaudara yang gemar memakai manik-manik penghias rambut ini tak bisa lain adalah keberhasilan sang ayah yang sekaligus pelatih mereka. Williams membalikkan anggapan umum. Selain dikritik besar mulut, dia dinilai salah menerapkan metode pembinaan. Williams memang tak getol mengikutsertakan Venus dan Serena dalam turnamen junior, jalan yang lazim…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…