Hancur Pesisir Karena Tambak

Edisi: 49/35 / Tanggal : 2007-02-04 / Halaman : 48 / Rubrik : LIN / Penulis : Candraningrum, D.A., Nurrochman,


MEMBELI air bersih kini prioritas utama Asdikin, warga Desa Rawajitu, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Petani ini membeli air sebanyak 5.000 liter seharga Rp 60 ribu. Begitu terus setiap minggu, sejak sepuluh tahun lalu.

Sebenarnya Asdikin punya sumur, namun tak lagi menghasilkan air bersih. Sumur milik 50 tetangganya sama saja. ”Airnya asin tercemar air laut,” kata pemilik dua hektare sawah ini kepada Tempo.

Ia tahu mengapa air tawar menghilang. Air sumurnya mulai asin sejak tambak menghampar di bibir pantai, menggantikan hamparan hutan mangrove. Menurut Riza Damanik, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, di kawasan Lampung, bukan hanya di Rawajitu tambak berdampak buruk.

”Provinsi Lampung salah satu daerah yang mengalami perluasan tambak udang besar-besaran,” ujar Riza. Merujuk kepada catatan Departemen Kelautan dan Perikanan 2005, luas tambak di Lampung mencapai 160 ribu hektare alias 20 persen dari luas total tambak di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 85 persennya didirikan dengan menebangi hutan mangrove.

Tahun ini, laju kerusakan mangrove bisa lebih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…