Hijrah Dari Jalur Kekerasan
Edisi: 49/35 / Tanggal : 2007-02-04 / Halaman : 80 / Rubrik : SUP / Penulis : Ferdhi, Gamal, Suaedy, Ahmad,
Sepuluh menit lagi hari memasuki 2 Oktober 1990. Tapi Fauzi Isman, penghuni sel nomor 11 LP Cipinang, masih tak dapat mengatupkan mata. Gara-gara Maghrib tadi ada pengumuman, salah seorang napol eks PKI akan dieksekusi.
Fauzi bukan napol PKI. Ia napol kasus jamaah Warsidi di Lampung yang hendak mendirikan Darul Islam Indonesia (DII) atau Negara Islam Indonesia (NII). Tapi ia merasa malaikat maut sedang mengintai di bloknya yang gelap.
Tepat di tengah malam buta, Fauzi dikejutkan oleh sesosok yang datang menghampiri selnya. Dia, Asep Suryaman penghuni sel nomor 4 anggota Biro Chusus (BC) PKI yang akan menghadapi regu tembak. Padahal dia sudah mendekam 27 tahun di penjara.
Sejurus kemudian Asep berpamitan. Lewat sela-sela jeruji besi dia menjulurkan tangan. âBung, kalau ada kesalahan dalam pergaulan, saya minta maaf,â kata Asep dengan suara tercekat. Fauzi menyambut dengan perasaan tak menentu.
âSaya sudah siap menghadapi kematian,â sambung Asep. âKenapa bapak begitu tegar?â tanya Fauzi . âSaya membawa ini,â jawab Asep sambil menunjukkan buku Surat Yasin kecil di sakunya.
Fauzi terhenyak. Ia mengaku salah menilai orang-orang ini sebelumnya. Bagi aktivis DII/NII, napol eks PKI tidak hanya kafir, bahkan sudah mulhid (atheis). Tapi di penjara itu, Tuhan membukakan mata Fauzi. Mereka tidak seperti yang digambarkan kelompoknya selama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…