Artifak Perang Kemerdekaan
Edisi: 28/28 / Tanggal : 1999-09-19 / Halaman : 87 / Rubrik : SR / Penulis : Danarto, ,
PAMERAN "SENI RUPA DAN SEJARAH"
Pelukis: Srihadi Soedarsono
Tempat: Galeri Lontar
Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur
Waktu: 26 Agustus-26 September 1999
DI SOLO ia ditangkap lalu dipukuli dan ditendang oleh tentara Belanda karena membawa granat untuk para pejuang kemerdekaan. Malam hari ia dijadikan tameng tentara penjajah itu dalam jip terbuka ketika berpatroli. Itulah pelukis Srihadi Soedarsono, yang ketika itu berusia 18 tahun. Sebagai wartawan pelukis, ia tergabung dalam Tentara Pelajar sejak 1945, dan menjadi staf Balai Penerangan Tentara Divisi IV BKR/TKR/ TNI di Surakarta. Tumbuh menjadi pelukis besar Indonesia, perjalanan Srihadi dari realis ke abstrak lalu kembali lagi pada aliran realisme. Sebagai seorang yang gemi, nastiti, ngati-ati ( hemat, teliti, berhati-hati), Srihadi menjadi seorang perfeksionis yang sanggup menyimpan hasil kenangan perang kemerdekaan. Karyanya itu berupa sketsa-sketsa pensil-kebanyakan hitam-putih-di atas kertas, satu-dua dengan cat air. Yang kemudian dipamerkan di Galeri Lontar adalah sekitar 40 lembar sketsanya. Itulah sisa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…