Militer Dilarang Main Tangkap
Edisi: 09/29 / Tanggal : 2000-05-07 / Halaman : 46 / Rubrik : HK / Penulis : Pareanom, Yusi A. , Bramantyo, Ardi , Lebang, Tomi
KERUSUHAN berdarah 27 Juli 1996 cukup banyak menelan korban, salah seorang di antaranya Hendrik Dikson Sirait, aktivis lembaga swadaya masyarakat Pijar. Pemuda ini dituduh sebagai penggerak kerusuhan, yang kemudian memuncak dalam aksi penyerbuan terhadap kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro, Jakarta. Namun, sampai dua kali pemerintahan berganti, tuduhan atas Hendrik tetap menggantung, dalam arti tidak diteruskan ke pengadilan. Sementara itu, tokoh PDI seperti Soerjadi, Buttu Hutapea, dan Alex Widya Siregar kini sudah ditahan dan dijadikan tersangka.
Hendrik ditangkap pada 1 Agustus 1996, empat hari setelah kerusuhan berdarah mengguncang markas PDI. Ia disergap oleh tiga orang intel dari Komando Daerah Militer (Kodam) Jakarta, usai persidangan gugatan Megawati terhadap PDI Soerjadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tiga aparat itu memukuli Hendrik dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…