Teater Castro Di Panggung Dunia

Edisi: 07/29 / Tanggal : 2000-04-23 / Halaman : 84 / Rubrik : LN / Penulis : Suyono, Seno Joko , Manggut, Wenseslaus , Ruky, Wendi


IA masih berapi-api. Hampir semua rambut dan janggutnya memutih. Kulit wajahnya sudah agak mengerut dan langkahnya tak begitu tegak lagi. Mengenakan jas biru tua dan dasi merah. Bak seorang aktor, mulut renta itu meluncurkan orasi yang memukau.

Itulah Fidel Castro, salah satu pemimpin dunia yang tertua dan terlama. Pidato pembukaan pertemuan G 77 atau South-South Summit Meeting di Ruang Palacio Convenciones, Havana, Kuba, yang berlangsung pekan silam, menggelegar, seolah mencoba memaksakan sejumput ideologi usang. Sesekali tangannya memutar di atas kepala sembari telunjuknya menunjuk ke arah para pemimpin negara Selatan. Ia menjelaskan panjang lebar sukses yang diraih Kuba selama ini, seakan ingin menjadi guru bagi para pemimpin negara berkembang.

Sepanjang jalan di Havana terdengar tepukan tangan. Di lobi-lobi hotel, karyawan dan sopir taksi bersama-sama menyaksikan pidato sang Jenderal. Wartawan Tempo Wenseslaus Manggut,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…