Tap Pandora

Edisi: 07/29 / Tanggal : 2000-04-23 / Halaman : 94 / Rubrik : KL / Penulis : Pabottingi, Mochtar , ,


Mochtar Pabottingi
*)Kepala Pusat Litbang Politik dan Kewilayahan LIPI

PRESIDEN Abdurrahman Wahid telah membuka kotak Pandora. Lewat imbauannya untuk mencabut Ketetapan MPRS Nomor XXV/1966, berkembanglah kontroversi yang tajam, berskala nasional, serta berakar dalam pada sejarah nasion kita, yang memang sudah sarat kemelut dan kegetiran.

Ada ketidakarifan pada kedua pihak dalam kontroversi ini. Presiden seolah-olah tak menyadari bahwa reformasi digulirkan setelah pemerintahan Soeharto merusak segenap sendi-sendi politik, ekonomi, dan hukum kita. Sebaliknya, mereka yang menolak pencabutan ketetapan tersebut tak mampu menempatkan masalah secara historis-politis dan tak kuasa berpikir politiko-sistemis. Mereka tersungkup dalam trauma sejarah dan larut dalam kebodohan atau pembodohan politik berkepanjangan.

Tiga hal sentral dapat diutarakan untuk para penolak. Pertama, format politik rezim Soeharto yang penuh pengkhianatan terhadap cita-cita kemerdekaan kita itu dibangun persis di atas obsesi ideologis serta trauma sejarah tadi. Bahkan, dapat dikatakan bahwa format politik celaka itu dibangun di atas Tap MPRS No. XXV/1966. Dengan itulah rezim Soeharto mereduksi praktis semua perlawanan politik terhadap penyelewengan dan pengkhianatan rezimnya sebagai bahaya komunisme. Tak terhitung warga negara yang hendak menegakkan kebenaran dan keadilan di Tanah Air selama lebih dari 30 tahun dibungkam dan dizalimi atas nama hantu komunisme itu, termasuk dari kalangan Islam taat yang sangat antikomunis.

Kedua, para penolak menunggalkan penghalal cara hanya pada para pendukung komunisme atau Marxisme/Leninisme. Ini tentu sewenang-wenang. Juga sekalipun sejarah nasion kita direntang surut dari tahun 2000 hingga ke embrionya di tahun 1912, masih tanda tanya apakah kaum komunislah yang menjadi penghalal cara terbesar. Sekalipun itu dihitung sejak proklamasi kemerdekaan, juga masih tanda tanya apakah mereka yang menjadi pengkhianat terbesar.

Ada beberapa ratus orang yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…