Jejak Bung Rudy Di Catatan Rudy Ramli

Edisi: 25/28 / Tanggal : 1999-08-29 / Halaman : 18 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Setiawan, Iwan , Pudjiarti, Hani


SEBUAH dokumen dikeluarkan dari saku Rudy Ramli. Tajuknya menarik: Catatan Harian. Begitu dibuka, isinya langsung menyengat yang hadir. Naskah empat halaman yang diketik komputer itu mengurai secara rinci ihwal skandal Bank Bali dari menit ke menit. Yang paling gawat, uraiannya telak-telak menelanjangi keterlibatan sejumlah tokoh penting yang disebut-sebut sebagai anggota Tim Sukses Habibie.

Peristiwa penting ini terjadi di kantor biro hukum Dimyati Hartono, di lantai 11 Wisma Kadin, Kuningan, Jakarta, Kamis petang, 12 Agustus lalu. Menurut calon legislatif dari PDI Perjuangan, Panda Nababan, yang juga hadir di sana, bos Bank Bali itu datang untuk meminta perlindungan hukum dan politis dari sang jawara pemilu. Rudy didampingi pengacara Amin Arjoso plus sejumlah mantan direksinya. Dari pihak Banteng Bulat, selain Dimyati, ada Kwik Kian Gie dan pengamat pasar uang Theo F. Thoemion.

"Oke, asal Anda jujur," kata Panda menirukan kesanggupan Dimyati yang juga salah satu ketua PDIP itu. Maka, Rudy pun membeberkan lembar demi lembar pengakuannya. Sejumlah nama yang belakangan ini ramai jadi buah bibir bermunculan. Dari Wakil Bendahara Golkar Setya Novanto, pemilik Grup Mulia Joko Soegiarto Tjandra, Deputi Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional Pande Lubis, Ketua Dewan Pertimbangan Agung Arnold Baramuli, Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng, Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin, Menteri Keuangan Bambang Subianto, pengusaha garmen sekaligus Wakil Bendahara Golkar Marimutu Manimaren, tokoh Malari Hariman Siregar, Timmy Habibie (adik kandung Habibie), sampai sang RI Satu sendiri (lihat infografik).

Intinya, jika memang autentik, naskah itu menunjuk satu hal. Pencairan tagihan piutang Bank Bali di Badan Penyehatan Perbankan Nasional senilai Rp 904 miliar bermuara pada sebuah konspirasi politik tingkat tinggi untuk membopong sang Napoleon-demikian Habibie mulai populer disebut-ke Istana. Dan di balik fee Rp 546 miliar yang diraup PT Era Giat Prima milik Joko Tjandra dan Setya Novanto itu, menyembul proses penggalangan dana politik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…