Komponis Indonesia Di Tengah Arus Besar

Edisi: 25/28 / Tanggal : 1999-08-29 / Halaman : 57 / Rubrik : MS / Penulis : Sjukur, Slamet A. , ,


TANGLEWOOD Music Center adalah suatu festival yang mengutamakan generasi yang sedang tumbuh tapi juga memberikan tempat bagi angkatan-angkatan yang berbeda. Ada Carlos Sanchez Gutierrez, komponis Meksiko yang sedang naik daun; Mattheuw Guerrieri, komponis Amerika yang masih berusia 28 tahun tapi punya kecenderungan kosmologi seperti Stephen Hawking; dan Kaija Saariaho, komponis wanita Finlandia yang menetap dan tenar di Paris; di samping Milton Babbitt, 83 tahun, yang pernah mencengangkan dunia musik pada 1960-an dengan strategi matematikanya yang sangat kompleks.

Festival ini juga berupaya membaurkan (kembali) peran komponis dan pemain. Sebab, semakin lebarnya jarak antara komponis yang hanya mengarang dan pemain yang cuma asyik dengan masalah-masalah kemahiran teknik akan mengakibatkan musik kehilangan spontanitas emosionalnya. Maka, ditayangkanlah monumen film bisu Fritz Lang Metropolis, 1927, yang panjangnya 123 menit dan merupakan tantangan hebat bagi komponis George Benjamin untuk berimprovisasi mengiringinya dengan piano. Begitu pula sebuah karya komponis Tan Dun, yang tahun ini dipercayai sepenuhnya memimpin festival, yakni Red Forecast, simfoni yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…