Kembalinya Ritual Masyarakat Agraris
Edisi: 06/29 / Tanggal : 2000-04-16 / Halaman : 99 / Rubrik : AG / Penulis : Nugroho, Kelik M. , Hidayat, Agus , Cahyani, Dewi Rina
BUNYI gamelan Sunda terdengar bertalu-talu. Puluhan neng geulis berbusana kemben warna hijau, selendang warna kuning, dan jarit warna merah berturut-turut melenggangkan tari buyung dan tari buncis. Ketika upacara ngarajah berlangsung, sekitar 11 penari putri mengusung padi-padian di kedua belah tangannya. Mereka bergerak mengalir dari empat penjuru mata angin.
Itulah sekilas gambaran upacara adat seren taun yang berlangsung di Desa Cigugur, 30 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, akhir Maret lalu. Panggung berpusat di Paseban Tri Panca Tinggal, kediaman Pangeran Djatikusumah, tetua adat Cigugur. Nur, 60 tahun, penganut agama Sunda yang menyaksikan upacara itu sembari meneteskan air mata. "Saya pikir sudah tidak mungkin melihat yang seperti ini lagi," kata Nur…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…