Ada Asap, Siapa Menjawab?
Edisi: 24/28 / Tanggal : 1999-08-22 / Halaman : 56 / Rubrik : LIN / Penulis : Setyo, Dwi , Chamim, Mardiyah , Adi, I G.G. Maha
ITU bukan pelesetan lagu anak-anak Balon Udaraku. Tapi itulah yang dirasakan warga Riau ketika menatap langit Sumatra, Rabu lalu. Untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir, mereka bisa melihat lagi kelir langit biru terang. Hujan deras berhari-hari agaknya telah melunturkan asap yang seperti kerasan terus menggantung di atas Sumatra. Hari itu, untuk sementara, penduduk bisa melepas masker pelindung asap yang telah melekat lebih dari sepekan.
Untuk sementara? Rod Bowen, Kepala Proyek Pengendalian dan Penanggulangan Kebakaran Hutan (FFPC), sebuah proyek yang dibiayai Uni Eropa, memastikan hujan deras tak mampu menyapu bersih ancaman kebakaran hutan. "Api bakal kembali menyala," katanya, "begitu musim kering dan angin berembus." Sejumlah ahli kebakaran bahkan menaksir asap masih akan bercokol hingga dua atau tiga bulan ke depan.
Memang betul, musim kering kali ini tak akan sehebat dua tahun lalu. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, Sri Diharto, yakin bahwa berbeda dengan tahun lalu yang superkering, kemarau kali ini bersifat basah karena dipengaruhi badai La Nina yang membawa hujan. Apalagi, hujan diperkirakan datang lebih cepat, pada September atau Oktober. "Kita beruntung karena kebakaran hutan terjadi ketika mendekati musim hujan," katanya kepada Rubi Kurniawan dari TEMPO. Ia yakin,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…