Al-quds (yerusalem): Pohon Zaitun Berlumur Darah
Edisi: 05/29 / Tanggal : 2000-04-09 / Halaman : 44 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,
BERDIRI di Bukit Zaitun dan membelakangi matahari yang hampir tenggelam, kita bisa menyaksikan pemandangan paling khas dari Yerusalem. Setelah lembah yang curam, bertengger permukiman yang padat di lereng-lereng bukit seberangnya. Namun, di antara mosaik itu tampak mencolok sebuah blok dikelilingi tembok. Di dalam tembok, di atas sebuah dataran, berdiri sebuah bangunan dengan kubah emas yang mencorong, tak mungkin terlewatkan oleh mata.
Tembok itu membatasi Kota Tua Yerusalem. Dan bangunan berkubah emas itu adalah Masjid Batu Berkubah (Dome of the Rock)-landmark Yerusalem yang paling terkenal, sekaligus pula salah satu tempat paling suci bagi Islam. Dari batu di bawah kubah itulah diyakini Muhammad naik ke langit dalam perjalanan Isra' Mikraj. Masjid itu dibangun oleh penguasa Dinasti Ummayah pada 691, lima belas tahun sebelum mereka membangun Masjid Al-Aqsa di dekatnya
Mereka menghancurkan kuil kami dan mendirikan masjid di atasnya," kata David Shemesh, orang Yahudi yang menjadi sopir kami berkeliling Yerusalem dan Israel. Dome of the Rock dan Al-Aqsa berdiri di atas sebuah dataran seluas 35 akre yang dikenal dengan sebutan Haram Ash-Sharif. Orang Yahudi mengenalnya sebagai Temple Mount dan percaya bahwa di bawah dataran itulah Kuil Yahudi Kedua pernah dibangun oleh Herod, raja mereka, 20 tahun sebelum kelahiran Kristus.
Kami sekarang tak boleh memasukinya," kata David. Kawasan ini memang terlarang bagi nonmuslim dan dikelola oleh sebuah komisi wakaf di bawah pengawasan Raja Yordania. Orang Yahudi hanya bisa mengunjungi dinding sebelah barat Hamam Ash-Sharif, dikenal sebagai Dinding Ratapan, yang kini merupakan wilayah paling suci bagi mereka. Sebagian orang Islam meyakini di dinding setinggi 18 meter itulah dulu Muhammad menambatkan Buraq, kuda sembrani yang membawanya ke langit.
Perjanjian Lama menyebut Temple Mount sebagai Bukit Moriah. Di bukit itulah Ibrahim mengorbankan anaknya. Meski dengan versi berbeda, baik Islam, Kristen, maupun Yahudi mempercayai pengorbanan itu dan menjadikan Ibrahim sebagai bapak ketiga agama monoteistis itu. Menurut Islam, yang belakangan merayakan peristiwa itu dalam Idul Adha, anak yang dikorbankan adalah Ismail, bukannya Ishak (Isaaq) seperti yang tercantum dalam Perjanjian Lama.
Mitos, legenda, dan manuskrip suci agama-agama bertabrakan di kawasan yang kecil itu. Tak hanya antara Yahudi dan Islam. Di situ pula berdiri Gereja Holy Sepulcher, di atas situs tempat Yesus disalib, dikuburkan, dan dibangkitkan-setelah menyeret salibnya sepanjang Via Dolorosa. Pada 335 Masehi, Kaisar Romawi Konstantin mendirikan gereja kecil di situ setelah sepuluh tahun sebelumnya memproklamasikan Katolik sebagai agama resmi kekaisarannya. Kelak, gereja…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…