'the Death Of Bantaqiah'

Edisi: 22/28 / Tanggal : 1999-08-08 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Gaban, Farid , Zulkifli, Arif , Ismail, Mustafa


JARUM jam menunjuk angka sembilan di Blang Meurandeh, sebuah dusun terpencil di Aceh Barat, tempat waktu semestinya berhenti. Sunyi. Kecuali desau angin, gemericik air Sungai Beutong, dan suara Teungku Bantaqiah, 52 tahun, yang sedang memimpin pengajian di atas balai-balai Dayah (Pesantren) Babul Mukkaramah, Jumat pagi itu.

Hari yang biasa di sebuah tempat yang biasa. Kecuali satu hal.

Sekitar 100 pasukan bersenjata Indonesia merangsek ke desa di lereng Gunung Singgahmata itu, di Kecamatan Beutong Ateuh, sekitar 60 kilometer dari Meulaboh. Berkendaraan dua truk serta belasan sepeda motor yang suaranya meraung-raung, mereka lalu menghambur serta menggeledah rumah-rumah penduduk. Dan di depan pesantren, mereka berteriak. "Mana Bantaqiah? Bantaqiah pukimak. Potong lehernya!"

Ketika Bantaqiah keluar, seorang tentara menariknya mendekati pintu pagar. Mereka bercakap sebentar, tak jelas apa yang dibisikkan. Sesuatu jadi jelas sesaat kemudian: tentara lain menghamburkan peluru ke tubuh sang kiai. Bantaqiah terhuyung. Usman, seorang putranya, mencoba memeluknya. Tapi siraman peluru tak berhenti ke arah anak-berbapak itu. Bahkan satu ledakan menggelegar. Menurut seorang saksi mata, sebuah granat menghantam tubuh mereka.

Bantaqiah jatuh dengan mengepalkan tangan ke atas, seraya meneriakkan "Allahu akbar". Dengan wajah menghadap kiblat, dia berenang dalam genangan darahnya sendiri.

Kebrutalan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?