Kuldesak Plasma Tambak
Edisi: 03/29 / Tanggal : 2000-03-26 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Suyono, Seno Joko , Setiyardi ,
GRAFITI coret-moret memaki Sjamsul Nursalim itu tersebar di seantero dinding wilayah pertambakan udang di Kabupaten Tulangbawang, Lampung.
"Sjamsul Nursalim VOC! Sjamsul Nursalim PKI!"
Dan suasana mencekam masih menggumpal. Dua pekan silam, dua anggota Brimob dan sekaligus ajudan pribadi Sjamsul tewas oleh amukan petani tambak udang. Amarah massa tak bisa dibendung setelah salah satu rekan mereka ditembak mati anggota Brimob itu, menyusul unjuk rasa di kawasan PT Dipasena Citra Darmaja.
Kerusuhan berdarah itu sebenarnya hanya sebuah klimaks dari keresahan yang telah menahun.
Seluas 16.250 hektare dan terbesar di Asia Tenggara, kawasan pertambakan Dipasena telah beroperasi sekitar 10 tahun. Usaha itu dikelola dengan model yang umum diterapkan pula dalam perkebunan: konsep inti dan plasma. Dipasena sebagai inti, sementara para petani di sekelilingnya sebagai plasma. Tujuan awalnya tentu saja baik, inti akan membantu plasma dalam teknik budidaya dan pemasaran, sebaliknya plasma wajib menjual produknya kepada inti.
Dalam praktek, ia tak semulus itu. Sengketa terjadi. Dan tiga pekan silam itu, sedianya akan berlangsung dialog antara Sjamsul-pemilik Dipasena-dan para petani. Sayang, dialog itu berakhir dengan keributan berdarah.
Penjelasan resmi aparat cenderung menyalahkan para petani, yang agresif. Namun, petani punya alasan untuk marah. Di pintu gerbang Tanggul Penangkis-salah satu lokasi di areal-siang itu Sjamsul berpidato dengan ungkapan yang menurut para petani bernada provokatif. "Siapa itu yang bicara! Apa sudah tidak betah lagi?" kata sang konglomerat saat mendengar ada petani menggerundel. "Plasma kan tidak bekerja. Maka, jangan minta gaji penuh!"
Para petani tersinggung. Melihat gelagat kurang baik, Sjamsul lari ke mobilnya sembari berteriak, "Tembak saja!". Dor,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?