Dua Masinis Dalam Kereta Ekuin

Edisi: 03/29 / Tanggal : 2000-03-26 / Halaman : 102 / Rubrik : EB / Penulis : Widjajanto , Setiawan, Iwan , Setiyardi


DERETAN gerbong di belakang kabinet Presiden Abdurrahman Wahid kian panjang saja. Setelah melantik sejumlah sekretaris dan membentuk banyak dewan, kini Gus Dur melahirkan satu lagi badan baru: Tim Asistensi Ekonomi. Dalam pengumuman di Bina Graha, Rabu pekan lalu, Kepala Negara menegaskan bahwa gerbong tambahan ini berisi pakar ekonomi dan praktisi bisnis yang akan membantu Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) Kwik Kian Gie.

Penumpang gerbong baru itu sebenarnya wajah-wajah lama dalam khazanah perekonomian Indonesia. Ekonom senior Widjojo Nitisastro, yang terus terpakai sejak Orde Baru (lihat: Widjojo 'Turun Gunung'), dipilih Gus Dur sebagai ketua tim. Lalu, ada Faisal Basri dan Sri Mulyani, dua ekonom muda yang lagi mekar, dan Alim Markus, pengusaha dari Grup Maspion.

Masuknya tim Widjojo, terlepas dari kompetensi dan tingkat keilmuannya, memperjelas satu hal: rantai birokrasi dalam kabinet Gus Dur makin boros dan ruwet. Cita-cita membentuk kabinet yang ramping, hemat, dan seksi-salah satu impian cerdas di awal pemerintahan baru setelah belajar dari kabinet…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…