Perang Berlanjut Di Capitol Hill
Edisi: 51/35 / Tanggal : 2007-02-18 / Halaman : 76 / Rubrik : INT / Penulis : Fadjri, Raihul
DI depan gerbang Fort Lewis, Negara Bagian Washington, puluhan aktivis antiperang, termasuk aktor Sean Penn, Dennis Kyne, dan beberapa veteran Perang Teluk, menggelar demonstrasi, Senin pekan lalu. Mereka memberikan dukungan kepada Letnan Satu Ehren Watada, 28 tahun, yang diseret ke pengadilan militer dengan ancaman empat tahun penjara karena menolak dikirim ke kancah perang Irak.
Sebaliknya keadaan di ibu kota Washington, DC, ketika senator Republik John Warner dan senator Demokrat Carl Levin mengajukan resolusi antiperang di Capitol Hill. Resolusi yang secara implisit menentang keputusan Presiden George W. Bush mengirim 12.500 pasukan tambahan ke Irak.
Hari itu, dua senator itu gigit jari. Hanya 49 dari 100 anggota Senat yang mendukung resolusi itu, dan 47 suara menolak. Sebanyak 47 senator Demokrat dan 2 senator Republik mendukung resolusi, sedangkan 45 senator Republik dan 1 senator independen menentang. Kubu Demokrat butuh 60 suara agar Senat mengagendakan perdebatan tentang resolusi itu.
Tak ada sorak-sorai yang menandakan kemenangan kubu Presiden Bush itu. Tapi semua tahu, pendukung perang tak terkalahkan. âSemua pihak punya hak didengarkan dalam debat, dan kami mendukung Senator McConnell (pemimpin kubu Republik di Senat) dan hak kubu Republik menawarkan amendemen yang ingin mereka ajukan,â ujar juru bicara Gedung Putih Dana Perino. Sedangkan Menteri Pertahanan Robert Gates buru-buru mendinginkan situasi dengan menyatakan pasukan Amerika dapat mulai meninggalkan Irak sebelum akhir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…