Sensor Media Gaya Baru

Edisi: 02/29 / Tanggal : 2000-03-19 / Halaman : 85 / Rubrik : MD / Penulis : Nugroho, Kelik M. , Prasetya, Adi , Abidin, Zed


KEBEBASAN pers agaknya masih belum sepenuhnya dinikmati pers Indonesia. Sejumlah media di Jakarta dan di daerah-daerah, sejak gerakan reformasi Mei 1998 hingga kini, masih mengalami "pembredelan" gaya baru, baik lewat tekanan massa maupun tindakan aparat di tingkat bawah. Korban teranyar adalah Radio PTPN Rasitania, Solo, Jawa Tengah, yang terpaksa absen dari udara selama seminggu sejak Sabtu, awal Maret lalu.

Stasiun radio swasta itu dipaksa untuk menghentikan operasinya oleh sekelompok orang yang menamai dirinya Front Pembela Islam (FPI) Solo. Alasannya? PTPN Rasitania dinilai telah menyiarkan pendapat Ahmad Wilson, pendeta Kristen di Solo, yang dianggap melecehkan agama Islam. Dalam acara pertunjukan wicara (talkshow) bertema "Usaha Mengatasi Konflik Antarumat Beragama", Kamis, akhir Februari lalu, Wilson berbicara dalam wawancara sekitar sejam tentang teologi Kristen dan Islam.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…