Setelah Partai Gurem Mati Kutu

Edisi: 20/28 / Tanggal : 1999-07-25 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Febrian, Raju , Budiyarso, Edy


PENTAS coblosan rakyat tampaknya segera mengancik babak akhir. Titik terang itu dinyatakan Rudini. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu menegaskan bahwa sidang pleno di komisinya segera digelar mulai Senin pekan ini. Agendanya cuma satu, tapi sangat penting: mengetuk hasil akhir penghitungan suara. Berita acara dan tabulasinya secara nasional yang sudah diteken Panitia Pemilihan Indonesia (PPI), Sabtu pekan lalu, sudah "aman" di tangan Rudini.

Tentu saja ini kabar bagus, apalagi jika diingat betapa langkah para dedengkot partai (terutama yang gurem) itu sempat mengaret tak keruan. Seharusnya, ini sudah diputuskan sejak 8 Juli lalu, sesuai dengan tenggat. Sejauh ini, cuma ada satu partai yang tegas-tegas menolak menandatangani berita acara, yakni Partai Rakyat Demokratik (PRD) pimpinan Budiman Sudjatmiko. Mereka mengajukan satu syarat: sebelum Golkar disemprit atas berbagai kecurangan yang dilakukannya dalam ajang coblosan lalu, PRD akan bersikukuh menolak menekennya.

Rudini berharap hasil penghitungan PPI itu dapat disahkan sebelum 26 Juli mendatang. Anggota KPU dari Partai Keadilan, Mustafa Kamal, juga memastikan badan penyelenggara pemilu itu akan menerima hasil penghitungan PPI, dengan sejumlah catatan kaki. "Catatannya, cuma 60 persen pelaksanaan pemilu kali ini yang berlangsung jurdil (jujur dan adil)," katanya. Selanjutnya, berbagai pelanggaran itu akan ditindaklanjuti oleh Panitia Pengawas Pemilu Pusat (Panwaslu). Mahadi Sinambela dari Partai Golkar bahkan menyatakan bahwa hampir semua anggota, termasuk dari partai gurem, sudah satu kata untuk mengesahkannya.

Menurut Undang Undang Nomor 3/1999 tentang Pemilihan Umum, penetapan keseluruhan hasil penghitungan suara mesti ditandatangani oleh sekurang-kurangnya dua pertiga anggota KPU. Rudini pun optimistis, sidang pleno KPU akan meraup batas suara itu. Menurut kalkulasi mantan Menteri Da-lam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?