Bau Busuk Dari Aset Konglomerat

Edisi: 01/29 / Tanggal : 2000-03-12 / Halaman : 114 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M. , Yasin, Ali Nur , Tanjung, Leanika


AUDITOR asing, yang dibayar jam per jam dengan bilangan dolar AS yang membelalakkan mata, ternyata bukan malaikat penyelamat. Pengalaman Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menunjukkan betapa "kelatahan" bangsa ini kepada yang serba bule harusnya ditinjau ulang. Sudah kantong negeri robek karena dirogoh begitu dalam untuk membayar si bule, hasil kerjanya pun jauh dari memuaskan, misalnya soal hitung-menghitung aset para bankir yang punya kasbon Bank Indonesia (bantuan likuiditas Bank Indonesia) dan harus dibayar ke BPPN. Ternyata, banyak hasil uji tuntas (due diligence) auditor asing yang jauh benar dengan nilai nyata aset-aset tersebut. Aset yang harganya ditaksir "yahud" ternyata busuk dalamnya dan tentu saja "murahan".

Perusahaan tambak PT Dipasena Citra Darmaja, milik Sjamsul Nursalim dari Grup Gajah Tunggal, adalah contohnya. Berdasarkan penilaian Credit Suisse First Boston (CSFB), nilai Dipasena tak kurang dari Rp 20 triliun. Ternyata, belakangan Deputi Ketua BPPN Bidang Assets Management Credit, Eko S. Budianto, nilai tambak udang windu yang pekan lalu menelan dua korban tewas akibat bentrok petambak versus pemilik itu jauh di bawah angka yang pernah disebutkan CSFB. Menurut seorang analis perusahaan sekuritas asing, kondisi yang sama terjadi di perusahaan lain seperti Grup Salim dan Danamon.

BPPN pun pusing tujuh keliling. Soalnya, lembaga yang dipimpin Cacuk Sudarijanto itu akhir Maret 2000 ini harus menyetor hasil penjualan aset ke kas pemerintah Rp 17 triliun-untuk menutup anggaran belanja pemerintah yang mulai berlaku April mendatang. Padahal, sampai pekan lalu, BPPN baru berhasil menjala Rp 10,5 triliun. Berarti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…