Arswendo Atmowiloto: "memeras Tanpa Pandang Bulu"

Edisi: 19/28 / Tanggal : 1999-07-18 / Halaman : 47 / Rubrik : INVT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Riyanto, Agus S.


BUAT Arswendo Atmowiloto, pemerasan oleh jaksa bukan sekadar mimpi buruk. Itu adalah pengalaman nyata. Mantan penghuni Rumah Tahanan Salemba selama tiga tahun itu (sejak Januari 1991) bahkan menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa praktek haram itu juga dialami semua "koleganya" di bui.

Adalah tabloid Monitor-yang dibesarkannya-yang mengantarkannya ke pengalaman pahit itu. Ia tersandung angket 50 tokoh yang paling dikagumi pembaca pada edisi 15 Oktober 1990. Hasil jajak pendapat itu menempatkan Nabi Muhammad di peringkat ke-11, setingkat di bawah namanya. Geger pun meledak. Kalangan Islam yang sakit hati mengecam bahkan menuntutnya agar dihukum mati.

Sepuluh hari kemudian, ia pun ditahan di Kepolisian Daerah Metro Jaya. Di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Wendo-begitu ia dipanggil-dituntut lima tahun penjara oleh Jaksa Soeryadi W.S. Ia dituduh telah menghina agama dan golongan. Dalam proses peradilan inilah ia celaka dua kali. Menurut pengakuannya, ia diperas Rp 100 juta lebih oleh jaksa yang menuntutnya. Hasilnya? Cuma gombal. Keringanan hukuman yang dijanjikan ternyata sekadar janji surga.

"Biadabnya, mereka memeras orang yang sudah menderita," kata lelaki gondrong berusia 51 tahun itu geram, kepada Karaniya Dharmasaputra dan Agus S. Riyanto dari TEMPO. Berikut pengakuan lugas-sambil sesekali mengumpat dan tertawa lepas-dari pemilik tiga media itu.

Kabarnya, Anda pernah diperas jaksa?

Ceritanya begini. Waktu ditahan di Polda Metro Jaya, saya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.