Bagi Benjamin, Pintu Belum Tertutup
Edisi: 52/28 / Tanggal : 2000-03-05 / Halaman : 60 / Rubrik : HK / Penulis : Sulistyadi, Happy , K, Arif A. , Adi, I G.G. Maha
DALAM pandangan banyak orang, citra Mahkamah Agung (MA) identik dengan kebobrokan Orde Baru. Wibawa lembaga puncak yudikatif yang semestinya menjadi penegak utama keadilan dan penentu arah hukum itu bukan cuma terpuruk karena mutu putusan, tapi juga tercemar oleh praktek percaloan perkara. Singkat kata, ada mafia di MA. Tak aneh kalau Prof. J.E. Sahetapy, yang baru diangkat menjadi Ketua Komisi Nasional Hukum, menyatakan bahwa MA mengalami pembusukan luar biasa.
MA sudah begitu parah, sampai-sampai ahli hukum dari Universitas Washington, Amerika, Prof. Daniel S. Lev, mengusulkan agar 51 orang hakim agung di lembaga itu, tak terkecuali Ketua MA Sarwata, segera dipensiunkan untuk diganti dengan hakim agung baru. Kini hakim agung tinggal 43 orang karena delapan orang telah pensiun. Sarwata sendiri, yang purnawirawan marsekal pertama dan mantan Ketua Muda Peradilan Militer di MA, baru pensiun pada 1…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…