Tentang Agus Isrok Dan Andil Tni

Edisi: 51/28 / Tanggal : 2000-02-27 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


TATKALA Soeharto turun panggung, orang berharap perubahan total seketika akan datang. Banyak yang berharap malam segera menjadi siang, hitam menjadi putih, masam menjadi manis, seperti segampang dan sesederhana membalik telapak tangan. Di bidang hukum, masyarakat, yang sudah sangat mafhum bahwa pengadilan dikuasai oleh kekuasaan dan uang, memimpikan apa yang dicita-citakan para pendiri negeri ini: tidak pernah boleh ada yang membedakan warga negara dari rasnya, warna kulitnya, agamanya, pangkatnya, atau kekuasaannya, di muka hukum.

Cita-cita setara di muka hukum, sejujurnya, masih jauh dari kenyataan. Mengapa? Birokrasi, termasuk lembaga peradilan, belum sepenuhnya berubah. Para hakim yang suka disogok dan para jaksa yang suka menerima upeti masih duduk di sekitar ruang pengadilan. Hukum masih menjadi milik si kaya, dan celakalah si miskin yang mencoba mengais-ngais keadilan di sana. Di tangan penguasa, terutama di masa lalu, hukum menjadi alat yang efektif untuk memukul lawan pemerintah, dan menjadi "mandul" ketika dipakai untuk menghukum aparat pemerintah sendiri.

Maka, negeri ini perlu momentum baru. Perlu ada daya dorong yang luar biasa dahsyat untuk membuat penegakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.