Partai Gurem Minta Sangu
Edisi: 18/28 / Tanggal : 1999-07-11 / Halaman : 18 / Rubrik : NAS / Penulis : Febrian, Raju , Wiyana, Dwi , Setiyardi
DITA tergeletak lemas. Tubuhnya masih terbaring di Unit Gawat Darurat (UGD) RS St. Carolus, Jumat pekan lalu. Semua gigi depan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini rontok. Keningnya biru lebam dan membengkak. Selain Dita, ada 12 aktivis lainnya yang tampak tergeletak di RS Carolus dan RS Cipto Mangunkusumo, seperti Elmi, yang bagian bawah kaki kanannya berdarah terkena peluru karet.
Ada dua orang yang ketika TEMPO datang ke UGD itu dalam keadaan tidak sadar. Para petugas medis yang merawat mereka agaknya cukup kelabakan. Seorang yang bernama Yanto, yang dibawa di atas kereta dorong menuju ruang rontgen, masih tetap bersuara keras, "Revolusi..., revolusi..., revolusi...," meskipun mukanya berdarah-darah. Aktivis lainnya, yang tulangnya patah, berteriak "Anjing, mereka!"
Mereka, puluhan aktivis PRD itu, bersama sekitar 500 massa, baru saja "bertempur" melawan aparat yang menjaga gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam tiga lapis. Sikap nekat mereka untuk menerobos gerbang gedung penyelenggara pemilu itu gagal total. Sepasukan polisi dan Brigade Mobil keburu menghadiahi mereka dengan pentungan rotan, popor senjata, injakan sepatu lars, salakan pelor karet, dan gas air mata. Ironisnya, insiden berdarah ini bertepatan dengan hari ulang tahun Kepolisian RI ke-53.
Tuntutan pengunjuk rasa memang tak gampang: Partai Golkar, yang dianggap biang pelanggaran pilihan rakyat itu, harus didiskualifikasi; pencalonan Habibie sebagai presiden mendatang harus ditolak; dan Ketua Umum PRD Budiman Sudjatmiko dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Unek-unek mereka akhirnya ditampung oleh Ketua KPU Rudini. Ia akhirnya ikut bersuara keras: mengimbau pemerintah membebaskan Budiman dari penjara.
Kapolda Metro Jaya, Nugroho Djajusman, yang datang ke KPU dan bertemu Rudini, cuma bisa tersenyum kecut. Nugroho menyatakan bahwa terjadinya bentrokan agaknya memang sudah dipersiapkan. Terbukti dengan ditemukannya beberapa "senjata" yang digunakan massa PRD, seperti tongkat yang dililiti kawat berduri, anah panah, dan dugaan air keras.
Sasaran teriakan pantas ditujukan pada KPU. Mereka terus saja dikritik lantaran kinerjanya yang kontroversial. Padahal, di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?