Anwar Nasution: Jangan Cari Kambing Hitam
Edisi: 18/28 / Tanggal : 1999-07-11 / Halaman : 77 / Rubrik : EB / Penulis : Setiawan, Iwan , ,
Apa boleh buat, tokoh "pinggiran" ini sudah bergerak ke "tengah". Anwar akan duduk di kursi yang sering jadi alamat kritiknya. Tak mengherankan jika seorang ekonom muda memandang pencalonan Anwar dengan prihatin. "Seekor macan sudah dikandangkan," katanya.
Tapi benarkah kedudukan itu akan serta-merta membungkam Anwar? Entahlah. Ia cuma berjanji akan tetap kritis dan tidak mencla-mencle. "Saya ini sudah tua, sulit bagi saya untuk berubah sikap," kata lelaki kelahiran Sipirok, Sumatra Utara, 5 Agustus 1942 ini. Kepada Iwan Setiawan dari TEMPO, ia membeberkan pelbagai rencananya membenahi bank sentral. Berikut petikannya.
Apa konsep Anda untuk mendongkrak citra bank sentral?
Terus terang, saya belum punya konsep. Tapi yang membuat Indonesia ambruk adalah perbankan yang bobrok, organisasi dan cara kerja Bank Indonesia (BI) yang nggak benar. Mutu pengawasan buruk. Dulu mereka bilang perbankan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…