Tragedi Cakil Di Kpu
Edisi: 18/28 / Tanggal : 1999-07-11 / Halaman : 78 / Rubrik : KL / Penulis : Imawan, Riswandha , ,
Tampaknya cerita di atas mengilhami pola tindak elite kita. Jalan pintas dengan acuan perubahan di tingkat rakyat agar tidak terjadi perubahan apa-apa di tingkat elite yang dipopulerkan rezim Soeharto ternyata masih berlanjut. Bila pemerintah menghadapi satu masalah besar, segera dibentuk tim dengan kekuasaan khusus. Demikian khusus hingga acap kali kekuasaan tim melampaui kekuasaan penciptanya. Persis seperti Gatotkaca yang mampu mengalahkan para dewa.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya satu contoh tim bentukan para dewa. Tugas tim ini sederhana: menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu). Sama seperti panitia mantenan, tapi KPU dilimpahi kekuasaan yang sangat besar. Kekuasaan itu lebih besar dari yang dibutuhkannya, mulai dari hal-hal kecil seperti menyediakan tinta pemilu sampai menetapkan yang berhak mewakili rakyat Indonesia. Nasib dan masa depan 200 juta rakyat agaknya bergantung pada 53 anggota KPU.
Persoalan muncul saat disadari bahwa KPU berdiri di atas landasan yang rapuh. Sebagai sebuah tim kerja, kekompakan-sebuah elemen mutlak yang harus ada-nyatanya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…