Demokrasi Dan Kediktatoran
Edisi: 49/28 / Tanggal : 2000-02-13 / Halaman : 10 / Rubrik : KRT / Penulis : SUPARMAN, H. , ,
PADA 5 Februari 2000, pemerintahan Gus Dus genap berusia tiga bulan. Masa bulan madu akan berakhir, sementara situasi Tanah Air masih belum menentu. Restrukturisasi ekonomi sebagai landasan untuk pengembangan ekonomi masih belum jelas juntrungannya. Rekapitalisasi perbankan semakin rumit. Bahkan, Bank Indonesia mengancam pemerintah akan mendebetkan dana BLBI Rp 51 triliun yang dipermasalahkan pemerintah, ke rekening 20 bank penerima BLBI. Kalau ini benar-benar terjadi, 20 bank tersebut akan mengalami skor-kliring dan pemerintah akan menanggung biaya ekonomi (economic cost) semakin besar.
Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme berjalan di tempat. Para pejabat yang terlibat korupsi masih adem ayem, termasuk Soeharto. Para penjarah ratusan triliun uang rakyat melalui berbagai bank pemerintah dan swasta masih bisa bermain golf, bersenang-senang menikmati hasil jarahannya.
Kekacauan masih merajalela. Di mana-mana terjadi huru-hara, kerusuhan, amuk massa. Di Aceh, Ambon, dan sekarang menjalar ke seluruh Maluku. Saling bakar, saling bunuh masih saja berlangsung atas nama agama. Padahal, tak satu pun agama di dunia yang menghalalkan baku tembak dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SEKALI LAGI TENTANG 'JAWA'
2000-01-02saya merasa geli membaca catatan pinggir yang ditulis goenawan mohamad di tempo, edisi 19 desember…
HANYA GANTI PELAKUNYA
2000-01-02sebagai rakyat, saya merasa semakin jauh dari rasa keadilan. begitu banyak pengusaha -yang yang berbuat…
Provokator
1999-03-08Provokator menjadi kata yang sangat populer menyusul terjadinya beberapa kerusuhan di negeri ini. benarkah kekacauan…